ini adalah cerpen kedua gue yg ga sengaja gue bikin karna diminta temen, dan pembuatan cerpennya terbilang singkat karna di kejar deadline.
ok, enjoy for read this! :)
Part 1ok, enjoy for read this! :)
Sebelum Adit pergi , mereka sempet merayakan ulang tahun Tita yang ke-15 di markas mereka itu. Jelas terlihat Tita begitu bahagia. Saat Adit memberikan Tita hadiah berupa amplop, Tita bingung dan berkata, “ ini amplop apaan dit?” lalu Adit menjawab “Tita boleh buka itu tapi nanti ya..” hanya ekspresi bingung dan jg penasaran yang di tunjukan oleh Tita. Dirumah, Tita langsung membuka amplop itu. Dan Tita terkejut ketika melihat sebuah gambar seperti peta harta karun yang di berikan oleh Adit. Tita hanya mengabaikan gambar itu, karna dia pikir itu cuma keisengan Adit.
Keesokan harinya Adit berangkat menuju ke Singapure bersama keluarganya, Adit pergi dengan perasaan gelisah karna dia pergi tanpa pamit ke Tita. Adit sengaja tidak memberitahu Tita tentang kepergiannya karna dia tidak ingin Tita sedih. Dia juga berpesan pada orangtuanya Tita untuk tidak memberitahu Tita. Disamping itu, Tita sedang kebingungan karna seharian Adit tidak muncul bahkan di rumahnya sekalipun Adit tidak ada. Mamanya gerah dengan pertanyaan Tita yang sedari tadi menanyakan Adit. Akhirnya dengan hati-hati mamanya menjelaskan pada Tita, “sebenarnya Adit dan keluarganya sudah pergi ke Singapure hari ini dan akan menetap disana, dia bilang sama mama supaya ga kasih tau kamu..” Tita yang merasa kecewa hanya bisa diam dan menangis, lalu ia pergi ke kamarnya.
Tiba-tiba Tita teringat dengan amplop pemberian Adit. Setelah dia amati lagi gambar itu barulah dia sadar kalau tempat itu ternyata tidak asing, dan di bawahnya terdapat note kecil bertuliskan ‘markas kita’. Tita langsung pergi menuju ke taman dan mengikuti petunjuk yang ada di peta itu. Di gambar itu bagian yang bertanda silang ternyata ada di bawah pohon dekat ayunan, dan benar saja ternyata di pohon itu memang sudah ada tandanya. Segera Tita menggali gundukan tanah itu, lalu Tita menemukan sebuah kotak kecil yang di dalamnya terdapat foto-fotonya bersama Adit sejak kecil dan sebuah surat. Dengan penasaran Tita pun membukanya.
Maaf kalau gue ga cerita sebelumnya tentang rencana kepergian gue, gue cuma gamau lu kecewa. Ta, sebenernya gue suka sama lu. Tapi gue ga pernah bilang karna gue tau kita sahabat. Gue janji pasti balik lagi, dan nanti kalo kita udah gede gue mau bilang langsung perasaan gue. Tunggu gue yaa.. Seketika wajah Tita memerah. Ia malu, tapi juga sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar