Sabtu, 24 Desember 2011

my words

Hari ini gue berpikir, dgn melihat kembali dr masa lalu. Bnyak hal yg udah gue pelajari dr fase-fase yg udah gue lewatin. gue nikmatin prosesnya, pait pedih dan setitik kebahagian di sela-sela itu semua. Gue mulai introspeksi dan lebih berhati-hati
Ada beberapa pelajaran yg gue ambil. Dari situ gue munculin interpretasi sendiri,
"Terkadang untuk mendapatkan suatu kebahagiaan yg murnni, perlu banyak pengorbanan rasa iklas dan mengalah untuk org yg kita cintai."
"Menurut gue lamanya suatu hubungan bukan jaminan hubungan itu bisa berlangsung baik pd akhirnya, karna problem sesungguhnya itu ada pada setelahnya."
"Ada org yg singgah di dalam hidup kita dan berlalu begitu cepat, ada org yg singgah di hidup kita dan minggalkan jejak di hati kita. dan diri kitapun tdk akan pernah sama sperti sebelumnya."
"Jangan terlalu memusingkan hal kecil. bukannya apatis, hanya saja masih bnyak hal menarik yg bisa membuatmu bahagia. lepaskan beban itu, serahkan pd Allah. dan nikmatilah hidupmu."

Rabu, 21 Desember 2011

poem

ini adalah puisi gue yg gue buat sewaktu pelajaran bahasa, yg ngebuat gue maju buat bacain puisi di depan kelas dan cukup dapet applause dari temen-temen :)

Tema : Kemiskinan
Judul : Dibalik kota Metropolitan

Dipinggiran kota Metropolitan
Dalam himpitan gedung-gedung nan megah
Nampak sederetan rumah-rumah kumuh dibalik semua itu
Sesuatu yg terasingkan dari pelupuk mata
Namun menjadi bagian dari kota itu
semua terlihat sangat kontras

Mereka semua menjalani kehidupan yg jauh dari peradaban saat ini
Disaat segelintir wakil rakyat sibuk dengan polemik yang ada
Meributkan uang negara yang telah mereka makan sendiri
Orang-orang yang terpinggirkan itu hanya bisa menonton
Pasrah dengan keadaan yang ada

Walaupun presiden berganti berpuluh-puluh kali
Kehidupan merekapun tetep sama
Mereka hanya menjadi boneka yang terbawa arus zaman
Kemisinan tetap melekat pada mereka
Sekalipun pejabat-pejabat itu mengobral janji
Untuk meningkatkan derajat mereka

hubungan antara logika dan perasaan

Jika saja kita memiliki control atas diri kita sendiri (dalam hal ini: hati). atau mungkin ada alat ukur buat mengetahui seberapa besar atau seberapa dalam perasaan kita, atau ada aplikasi macam adobe reader yg bisa baca hati kita.
Satu-satunya organ tubuh yg paling sulit dimengerti. tapi cukup banyak berpengaruh buat diri kita dan punya peran penting dalam tubuh. ya bisa dikatakan sebagai pengirim pesan ke otak. entah dengan cara apa ia bekerja, mungkin dengan mengirimkan semacam sinyal-sinyal tertentu. aku tidak tau pasti, yg jelas secara otomatis hati dan otak udah saling sinkron.
Tapi tidak dalam segala hal hati dan otak selalu bekerja sama dengan baik. terkadang hati dan otak juga bisa ga sepaham. mereka seperti punya suara sendiri yg mempengaruhi kita dalam menentukan keputusan yg kita pilih.
Inilah yg terkadang jd konflik buat diri kita, yaitu masalah logika dan perasaan.

Love is..

Cinta itu sebuah dedikasi.
Lebih tepatnya seperti cara kita menghargai apa yg telah Allah kasih. Cinta bisa dikatakan anugrah, tapi ini semua tergantung dari diri kita. Kalau kita bisa saling take and give sesuai porsinya dan ga lupa buat memaksimalkan kadar cinta yg kita punya, cinta bisa jd lebih dr sekedar anugrah.
Tapi jika kita terlalu berlebihan dalam cinta itu bisa jadi awal sebuah kehancuran, seperti perasaan terlalu memiliki atau terlalu menganggap istemewa, karna pada dasarnya sesuatu yg berlebihan itu ga baik.